
Kunjungi Universitas Hamzanwadi, Tim INOVASI Diskusikan Langkah Strategis Wujudkan Pendidikan Inklusif
Lombok Timur - Tim INOVASI yang melibatkan Kementerian Luar Negeri & Perdagangan Australia (DFAT) serta tim Independent Strategic Adviser (ISAT) mengunjungi Universitas Hamzanwadi pada Selasa (18/02/2025).
Kunjungan ini disambut oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Hamzanwadi, Dr. Abdullah Muzakar, M.Si., beserta tim Pusat Layanan Disabilitas dan sejumlah pejabat kampus setempat.
Dalam kegiatan tersebut, tim INOVASI dan para pemangku kepentingan berdiskusi mengenai tantangan dan strategi dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif bagi siswa SD/MI, khususnya bagi anak penyandang disabilitas.
Dr. Abdullah Muzakar, M.Si mengatakan kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan pendidikan inklusif di Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membahas berbagai tantangan dan solusi dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih inklusif, khususnya bagi anak-anak penyandang disabilitas di sekolah reguler maupun di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Menurutnya, pendidikan inklusif bukan hanya tentang menerima siswa penyandang disabilitas di sekolah reguler, tetapi memastikan mereka mendapatkan layanan pendidikan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk itu diperlukan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan pihak swasta. Terlebih lagi saat ini Universitas Hamzanwadi telah membuka Program Studi Pendidikan Khusus.
“Saat ini telah membuka Program Studi Pendidikan Khusus yang disiapkan akan menjadi terciptanya sumber daya guru pada Sekolah Luar Biasa ataupun guru pendamping khusus di sekolah reguler,” jelasnya.
Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan akses bagi semua anak tanpa kecuali, sehingga dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Kunjungan yang dirangkaikan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini mengundang Pokja Inklusi Dinas Pendidikan Lombok Timur dan beberapa organisasi penyandang disabilitas.
Kegiatan diskusi ini membahas terkait kesadaran para pihak terkait pentingnya pendidikan bagi anak penyandang disabilitas, akses yang memadai tidak hanya di SLB tetapi di sekolah/madrasah reguler.