Refleksi ke-2, IKM Literasi Dasar dan Pendidikan Inklusif
Kegiatan Refleksi ke-2 Penguatan Kapasitas Pengawas tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Literasi Dasar dan Pendidikan Inklusif merupakan program kemitraan dengan INOVASI, berlangsung pada hari Sabtu (29/4/2023) di Yayasan Harapan Keluarga Nusantara. Total ada 27 (L:19/P:8) peserta yang hadir dalam kegiatan ini, mereka terdiri dari unsur Kemenag, Pengawas, Kanit, Kabid SD, dosen dan tim hibah Universitas Hamzanwadi.
Kegiatan ini banyak diisi dengan sesi diskusi yang membahas tentang perasaan pengawas, kepala sekolah, dan guru saat dilakukan pendampingan program IKM, kekuatan dan kelemahan program serta tindak lanjut dari program. Beberapa pemaparan pengawas terkait pendampingan IKM yaitu kelebihan dari program IKM literasi dasar dan pendidikan inklusif adalah kemampuan siswa dapat ditemukan sesuai kategorinya, dan kekurangannya sarana dan prasarana untuk memberikan layanan anak berkebutuhan khusus masih sangat terbatas, sehingga harapannya kegiatan ini terus berlanjut salah satunya dengan meningkatkan SDM guru untuk menangani anak berkebutuhan khusus melalui pendampingan dari Universitas Hamzanwadi yakni dari relawan Pusat Layanan Disabilitas (PLD). Secara umum kepala sekolah dan guru merasa sangat senang terhadap program IKM Literasi Dasar dan Pendidikan Inklusif, karena merasa terbantu dalam menentukan kemampuan siswa dan cara menanganinya sebagai salah satu tindak lanjut “hasil rekomendasi dari asesemen awal dan identifikasi kesulitan fungsional belajar siswa menggunakan kobotoolbox sudah dilakukan oleh salah satu guru di SDN 1 Sekaroh, dan hasilnya cukup memuaskan”, sebut Mahyun
Kegiatan ini dibuka oleh Kabid SD Izzudin, dalam pengantarnya Izzudin menyampaikan bahwa program IKM literasi dasar dan pendidikan inklusif sangat memberikan dampak positif terhadap kemajuan pendidikan di Lombok Timur, harapannya dengan program IKM literasi dasar dan pendidikan inklusif ini dapat mengatasi kesulitan fungsional belajar yang ditemukan, kesulitan fungsional belajar yang paling banyak ditemukan dari 30 sekolah sasaran adalah kognitif;26%, membaca;26%, dan perhatian;18%.