SMA Lab School Jakarta Kunjungi Universitas Hamzanwadi
Rabu (14/02) ? Serombongan tamu kembali datang berkunjung ke Universitas Hamzanwadi. Tamu tersebut berasal dari SMA Lab School Universitas Negeri Jakarta. Rombongan itu terdiri dari sekitar 90 orang siswa XI IPS beserta para guru pendamping. Rombongan Lab School tersebut sedang melaksanakan kegiatan Study Tour di Pulau Lombok dan salah satu tujuan yang mereka kunjungi adalah Universitas Hamzanwadi. ?Kami berencana sekitar seminggu, baru sampai di Lombok kemarin sore dan hari ini kunjungan pertama kami adalah di Universitas Hamzanwadi, baru nanti ke museum NTB dan beberapa tempat lain.? cerita salah seorang guru pendamping.
Kedatangan rombongan Lab School di Universitas Hamzanwadi disambut langsung oleh Dr.H.Khirjan Nahdi,M.Hum (Wakil Rektor I), Dr.H.Edy Waluyo, M.Pd (Wakil Rektor II) dan Dekan FKIP Bapak Abdullah Muzakkar, M.Si. Rombongan kemudian diterima di Lab Microteaching Universitas Hamzanwadi untuk selanjutnya diadakan diskusi bersama. Ketua Rombongan Lab School Bapak Rahmat, dalam sambutanya, mengucapkan terima kasih atas sambutan dan penerimaan yang hangat dari Universitas Hamzanwadi. ?Kami merasa sangat bangga karena sudah diterima dengan baik, apa lagi disambut langsung oleh bapak Wakil Rektor?, ungkapnya. Lebih lanjut, ketua rombongan menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan mereka ke Universitas Hamzanwadi adalah untuk belajar mengenai sejarah perjuangan dan kepahlawanan Maulana Syaikh ?Kiyai hamzanwadi melalui sumbernya langsung.
Pada sesi berikutnya, bapak Khirjan Nahdi, Wakil Rektor I, yang juga sebagai salah satu anggota Tim pengusul gelar pahlawan Maulana Syaikh diminta memaparkan sejarah perjuangan dan kepahlawanan Kiyai Hamzanwadi. Secara panjang lebar beliau menjelaskan bagaimana awal perjuangan Kiyai Hamzanwadi yang dimulai dari gerakan pendidikan untuk penyadaran Bangsa Indonesia tentang pentingnya kemerdekaan. ?Kenapa dulu kita bisa dijajah oleh belanda? Jawaban sederhananya adalah karena kita bodoh, Maka agar terbebas dari penjajahan maka kita terlebih dahulu harus terbebas dari kebodohan. Itulah kemudian yang menjadi landasan pemikiran Maulana Syaikh bahwa langkah awal perjuangan yang harus dilakukan adalah gerakan penyadaran melalui pendidikan untuk memberantas kebodohan.? ungkap beliau.
Para guru dan siswa cukup antusias mengikuti kegiatan tersebut, disaat diskusi muncul pertanyaan-pertanyaan yang sangat menarik dari para siswa maupun guru. Salah satu pertanyaan yang ditanyakan adalah ?Apa hubungan antara KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, KH.Hasyim Asy?ari pendiri Nahdlatul Ulama, dan Kiyai Hamzanwadi sebagi pendiri Nahdlatul Wathan??. Pertanyaan tersebut kemudian dijelaskan kembali oleh bapak Khirjan Nahdi, bahwa beliau bertiga adalah sahabat yang tumbuh dari satu perguruan yang sama di Makkah dan bersama-sama berjuang untuk bangsa Indonesia.
Pertemuan tersebut kemudian ditutup dengan pemberian cinderamata dan beberapa buku tentang sejarah perjungan Kiyai Hamzanwadi oleh Wakil Rektor I Universitas Hamzanwadi kepada ketua rombongan Lab School. Sebelum meneruskan perjalanan rombongan Lab School melaksanakan sholat zuhur di Musholla Al-Abror dan berziarah di makam Pahlawan Nasional Kiyai Hamzanwadi. (asr)