Tingkatkan Kualitas, FBSH Universitas Hamzanwadi Gelar Lokakarya
SELONG- Taskforce Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Prodi Pariwisata Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora (FBSH) Universitas Hamzanwadi menggelar lokakarya pembelajaran project based learning (PBL) dan case study, mulai 25 s.d 26 Juli 2023.
Lokakarya tersebut berlangsung selama dua hari berturut-turut, melibatkan dosen-dosen ahli di bidang pariwisata, serta narasumber yang memiliki pengalaman luas dalam menghadapi berbagai studi kasus nyata.
“Luaran dari kegiatan ini berupa modul dan prangkat pembelajaran interaktif. Acara ini dapat memberikan perspektif yang holistik bagi mahasiswa mengenai tantangan dan peluang di dunia pariwisata,” ujar Dekan FBSH Universitas Hamzanwadi Dr. H Mohzana.
Ia menegaskan, dalam pembelajaran PBL, mahasiswa diajak untuk belajar secara aktif dengan menghadapi permasalahan nyata di dunia pariwisata dan mencari solusi melalui proyek atau tugas terstruktur.
“Lokakakarya ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam merencanakan, menjalankan dan mengevaluasi proses perkuliahan yang sangat relan dengan dunia kerja saat ini sering kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,” katanya.
Konsep ini memungkinkan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi secara efektif. Selain itu, mereka juga dapat mengasah keterampilan manajemen waktu dan kepemimpinan, yang merupakan atribut penting dalam dunia kerja.
Sementara itu, pembelajaran melalui studi kasus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam berbagai situasi nyata di industri pariwisata, termasuk masalah yang kompleks dan strategi sukses dalam menghadapinya.
“Melalui analisis mendalam terhadap studi kasus, mahasiswa dapat memperluas wawasan mereka dan mengidentifikasi cara terbaik untuk mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi nantinya,” paparnya.
Diharapkan, setelah mengikuti lokakarya ini, mahasiswa Prodi Pariwisata akan memiliki pemahaman tentang aspek praktis dan teoritis dalam industri pariwisata. Selain itu, mereka akan memiliki portofolio proyek dan analisis kasus yang dapat menjadi modal berharga dalam mencari pekerjaan.
Kegiatan tersebut mengundang narasumber dari Institut Pariwisata Trisakti (IPT) Jakarta dan Poltekpar Lombok. Kaprodi Pariwisata Trisakti, Drs. Amrullah, M.Si. Par. CHE menjelaskan tentang pembelajaran berbasis proyek PBL.
Menurutnya, program ini menitik beratkan pada tiga hal pokok yakni adanya tantangan, kejadian nyata, dan pengelompokan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Karena itu, pentingnya proses perkuliahan yang dilakukan di industri/destinasi wisata bagi mahasiswa.
“Proses pembelajaran dengan PBL sangat relevan sehingga bisa digunakan untuk berbagai disiplin keilmuan baik pariwisata, bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia,” jelasnya.