Universitas Hamzanwadi Teken PKS dengan Museum NTB
Universitas Hamzanwadi meneken perjanjian kerja sama (PKS) dengan Museum Negeri NTB yang dirangkai dengan kuliah umum dengan narasumber Kepala Museum NTB. Wakil Rektor III Universitas Hamzanwadi Dr H Musifuddin dalam sambutannya menyampaikan sekilas perjalanan Universitas Hamzanwadi yang sebelumnya bernama STKIP Hamzawadi Selong sebagai perguruan tinggi swasta dengan berbagai prestasi. "Sekarang ini Universitas Hamzanwadi memiliki ribuan mahasiswa dan telah membuka berbagai jurusan baru yang siap menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing global," ulasnya saat membuka acara, Kamis (07/01/2021). Kaitannya dengan museum di NTB, ia melihat banyak cagar budaya yang berada di NTB belum terdokumentasi dengan baik bila dibandingkan dengan luar daerah yang sudah memiliki pengelolaan dan dokumentasi yang bagus. "Untuk itu perlu ada sinergi antara museum dengan perguruan tinggi sehingga cagar budaya yang berada di NTB bisa terdokumentasi dengan baik," ucapnya. Memang museum tidak hanya sebagai tempat benda-benda bersejarah akan tetapi sebagai tempat untuk mengingatkan generasi muda tentang perjuangan para pahlawan. "Untuk itu perlu ada space atau ruang untuk pahlawan nasional yaitu Maulana Syeikh yang merupakan satu satunya pahlawan yang diakui oleh pemerintah dari NTB," sarannya. Ia juga menyebutkan, museum merupakan istrumen untuk meneropong masa lalu dan masa depan sehingga perlu kerja sama antara perguruan tinggi dengan museum sangat penting. "Sinergi dan berkolaborasi bersama dalam pameran bersama menjadi satu agenda penting untuk memberikan informasi bagi publik," papar doktor jebolan UNJ itu. Oleh sebab itu kedepan ia melihat perlu ada museum inclusive di sekitar yayasan untuk bisa mengenang jasa dan perjuangan pahlawan nasional guna memberikan semangat perjuangan pada generasi sehingga anak muda sekarang tidak membangun persepsi yang keliru terhadap perjuangan pahlawan. Sementara itu, Kepala Museum Negeri NTB Bunyamin, SS. MM menjelaskan fungsi dari museum sebagai pelestarian benda benda bersejarah yang ada. Ia juga menegaskan, sejarah Lombok yang ada di dalam babad Lombok tidak bisa dijadikan sumber sejarah Lombok karena Babad Lombok bisa terdiri dari 8 versi cerita yang berbeda. Dengan demikian, sejarah Lombok itu ada link yang hilang yaitu sumber yang valid. Namun demikian, Museum NTB menyimpan sekitar 1300 naskah kuno dan sebagian besar naskah tersebut membahas mengenai Islam, filsafat, dan nasihat. Adapun kendala yang dihadapi adalah kekurangan tenaga yang dimiliki oleh museum untuk itu dengan kerjasama dengan perguruan tinggi bisa menambah khasanah koleksi museum dan sejarah Lombok Diakui, space pahlawan nasional di museum sudah lama direncanakan. Oleh sebab itu ia berharap melalui kerjasama dengan Universitas Hamzanwadi bisa terealisasi. Ia juga sepakat dengan museum inclusive di sekitar yayasan dan perlu melibatkan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) dan pihak museum memback up untuk membantu registrasi dan pengelolaan seperti museum di Bima yang merupakan museum inisiasi masyarakat.