
Giat Mahasiswa KKN Bina Desa FISE Universitas Hamzanwadi Mulai Berdampak Positif di Tengah Masyarakat
Lombok Timur – Setelah lebih dari satu bulan melaksanakan pengabdian di tengah masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bina Desa, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Hamzanwadi mulai berdampak di tengah masyarakat.
Di sejumlah desa lokasi KKN, kegiatan yang menyasar bidang sosial, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi produktif ini mulai menunjukkan dampak yang nyata dan dirasakan langsung oleh warga meski masih perlu proses dan peningkatan.
Salah satu lokasi yang menjadi pusat kegiatan mahasiswa KKN adalah Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur, mahasiswa telah menjalankan pelatihan pengelolaan sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan Black Soldier Fly (BSF). Hal ini untuk mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan.
"3R bertujuan untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah, sementara BSF (lalat tentara hitam) membantu dalam pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik atau pakan ternak," ujar Ketua Panitia KKN Bina Desa Dr. Muhammad Juaini, Selasa (20/05/2025).
Selain itu, mahasiswa menjalankan program nature school (sekolah alam). Mereka mengajak anak-anak di desa Kembang Kuning belajar di alam terbuka secara rutin. Tujuannya untuk meningkatkan semangat belajar berbasis alam sehingga mereka memiliki pemahaman dan pengalaman sejak dini.
"Sementara di Desa Tetebatu, mereka melakukan sosialisasi pemasaran UMKM, pendataan UMKM, Bimbel literasi dan numerasinumerasi untuk siswa SD, program mengajar di TPQ, Doo to Door sosialisasi kesehatan dan program Jumat Bersih secara rutin," ujar Juaini.
Sementara itu, di Kecamatan Jerowaru, tepatnya di Desa Jerowaru mahasiswa melakukan penghijauan dengan menanam seribu pohonpohon dan penanaman mangrove di pesisir pantai. Penanaman itu melibatkan semua kelompok KKN Bina Deda yang ada di kecamatan Jerowaru.
"Di Desa Pandan Wangi mahasiswa melakukan sosialisasi pencegahan hama dan penyakit pada tanaman supaya petani dapat meningkatkan ketermpilan dalam mengatasi penyakit tanaman sehingga mendapatkan hasil panen yang meningkat," ucapnya.
Selain itu kata Juaini, mereka melakukan daur ulang tempat cat untuk menjadi tempat sampah. Hal ini dilakukan mengingat kebersihal lingkungan sangat penting. Mereka juga melakukan pemberdayan terhadap ibu-ibu melalui program posyandu.
“Mahasiswa juga membagikan ratusan bibit buah untuk di tanam di lingkungan masyarakat sebagai bagian dari penghijauan, seperti bibit sawo, jambu, durian, alfukat, sirsak, dan kayu putih,” terang Juaini.
Kegiatan lain berupa bersih-bersih selain program Jumat Bersih sebagi bentuk aksi nyata menyintai bumi. Mereka juga memprogramkan literasi dengan istilah berugak ajar yang dilaksanakan setiap hari terhadap anak-anak SD, dan juga melakukan pendataan UMKM.
Sementara di Kecamatan Suela tepatnya di Desa Ketangga berbagai kegiatan dilakukan sesuai dengan kondisi dan potensi desa setempat. Salah satunya sosialisasi potensi desa dengan tema membangun hidup sehat dan inovatif melalui kerupuk daun kelor dan lainnya.
“Kehadiran mahasiswa KKN menjadi angin segar bagi desa kami. Mereka tidak hanya berbagi ilmu, tapi menjadi teladan dalam bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat. Beberapa kegiatan mereka sangat luar biasa,” ujar beberapa warga.
Lebih lanjut Juaini menegaskan KKN Bina Desa dirancang memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan masyarakat. Mahasiswa diberi ruang untuk berinovasi, merancang solusi, dan langsung mengimplementasikannya.
“Hal ini menjadi bukti bahwa peran mahasiswa tidak hanya sebagai agen pembelajaran di kampus, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan sosial di tengah masyarakat akar rumput,” pungkasnya.